JOMBANG, centralberitanews1.com — Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Jombang resmi menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Yayasan Soerjo Modjopahit (YSM) terkait penggunaan kawasan hutan untuk pembangunan Taman Perdamaian Dunia yang berkonsep wisata budaya dan pelestarian lingkungan. Penandatanganan dilangsungkan di Kantor Perhutani KPH Jombang pada Rabu (2/7/2025).
Plt. Administratur KPH Jombang, Enny Handayani Y.S, menyatakan dukungan dan apresiasinya atas inisiatif yang telah dilakukan Yayasan Soerjo Modjopahit selama ini.
“Kami sangat mengapresiasi upaya pelestarian budaya dan lingkungan yang dilakukan. Pembangunan taman ini diharapkan mampu menjadi ruang edukatif, meningkatkan ekonomi masyarakat melalui lapangan kerja, usaha, dan wisata budaya. Harapan kami, kegiatan ini berjalan lancar, dikelola dengan baik, dan menjadi inspirasi bagi pelestarian hutan dan budaya,” ungkap Enny.
Sementara itu, Ketua Yayasan Soerjo Modjopahit, Ir. Hanung Haryawan, menjelaskan bahwa pembangunan taman ini merupakan hasil dari proses panjang selama lebih dari satu dekade.
“Kami telah melakukan berbagai tahapan, mulai dari koordinasi lintas sektor, pengecekan lokasi, AMDAL, hingga penetapan tata batas. Kegiatan ini telah melibatkan banyak pihak seperti Kementerian, Perhutani, Pemda, tokoh agama, budayawan, dan sejarawan. Luas lahan yang dibutuhkan sekitar 20 hektar,” jelas Hanung.
Dasar hukum kerja sama ini mengacu pada Keputusan Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Kementerian LHK Nomor S.1285/Men-LHK-PHL/Ren/PLA.O/12/2023 tertanggal 12 Desember 2023. Persetujuan tersebut mencakup penggunaan kawasan hutan seluas 21,76 hektar, dengan rincian:
- 8,73 ha merupakan Kawasan Hutan dengan Pengelolaan Khusus (KHDPK)
- 13,03 ha merupakan wilayah Perhutani (pasca tata batas menjadi ±12,73 ha)
Kawasan tersebut terletak di petak 44 dan 45, RPH Kedunglumpang, BKPH Jabung, KPH Jombang, secara administratif berada di Desa Pakis, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Rangkaian acara dimulai pukul 09.00 hingga 12.00 WIB, meliputi sambutan, pemaparan desain pembangunan, penyampaian visi-misi, hingga musyawarah bersama dan diakhiri dengan penandatanganan dokumen PKS.
Dengan terealisasinya kerja sama ini, diharapkan Taman Perdamaian Dunia menjadi pusat pembelajaran budaya, konservasi lingkungan, serta magnet wisata baru yang membawa manfaat luas bagi masyarakat dan alam.