Jombang, Centralberitanews1.com — Pemerintah Kabupaten Jombang kembali menegaskan komitmennya dalam mengangkat sektor pertanian sebagai tulang punggung perekonomian daerah. Senin (19/5), Bupati Jombang yang akrab disapa Abah Bupati, memimpin langsung kegiatan Turun Tanam Tembakau di lahan pertanian milik Kelompok Tani (Poktan) Tanjungwadung, Kecamatan Kabuh. Kegiatan simbolis ini menjadi tonggak penting dalam strategi penguatan produksi tembakau unggulan lokal, sekaligus bentuk nyata keberpihakan pemerintah terhadap petani.
Didampingi Wakil Bupati (Gus Wabup), jajaran Forkopimda, serta pimpinan kecamatan (Forkopimcam Kabuh), Abah Bupati melakukan penanaman bibit varietas lokal unggulan Jinten Pakpie. Varietas ini telah lama menjadi primadona bagi petani tembakau Jombang karena kualitasnya yang tinggi dan daya saingnya di pasar industri rokok nasional.
Kegiatan tersebut tidak hanya bersifat seremonial. Usai prosesi tanam, acara berlanjut dengan sesi Temu Tani dan Bimbingan Teknis (Bimtek) yang diikuti puluhan petani dari berbagai wilayah pengembangan tembakau. Kegiatan ini menjadi ruang strategis pertukaran informasi, penguatan kapasitas, serta penyampaian program dan kebijakan terbaru pemerintah dalam mendukung sektor perkebunan.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jombang, Much. Ronny, dalam laporannya menyampaikan bahwa Jombang tak hanya dikenal sebagai salah satu lumbung pangan nasional, namun juga memiliki potensi besar sebagai sentra penghasil tembakau berkualitas. Ia menegaskan bahwa hingga 2024, terdapat tiga varietas tembakau unggulan lokal yang telah mendapatkan sertifikasi dari Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB), yaitu Manilo, Jinten Pakpie 1, dan Jinten Pakpie 2. Ketiganya menjadi tumpuan petani dalam mendongkrak hasil produksi yang bernilai ekonomi tinggi.
“Untuk mendukung peningkatan produktivitas, pemerintah telah menyalurkan 350 ton pupuk NPK khusus tembakau kepada petani. Ini adalah bagian dari program stimulan yang dirancang untuk mengurangi beban biaya produksi petani serta menjaga kualitas panen,” ujar Ronny.
Data statistik terbaru menyebutkan bahwa pada tahun 2024, luas budidaya tembakau di Kabupaten Jombang mencapai 6.154 hektar, meningkat signifikan dari tahun sebelumnya yang hanya 5.590 hektar. Lonjakan ini mengindikasikan bahwa tembakau semakin diminati sebagai komoditas unggulan yang menjanjikan, seiring meningkatnya permintaan pasar dan dukungan kebijakan dari pemerintah daerah.
Dalam sambutannya, Abah Bupati menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada para petani atas semangat dan konsistensinya dalam mengembangkan sektor pertanian. Ia berharap musim tanam tahun ini membawa keberkahan dan hasil panen yang lebih melimpah, sehingga kesejahteraan petani dapat terus meningkat.
“Pemerintah Kabupaten Jombang akan selalu hadir bersama petani. Kami tidak hanya hadir dalam seremoni, tetapi juga dalam bentuk kebijakan nyata, bantuan stimulan, dan pendampingan berkelanjutan. Pertanian adalah sektor strategis yang menopang perekonomian Jombang, dan petani adalah pejuang garis depan pembangunan daerah,” tegas Abah Bupati.
Ia juga menekankan bahwa program pertanian yang inklusif dan berkelanjutan adalah bagian penting dari Visi Asta Cita yang diusung pemerintahannya — menjadikan Jombang yang Maju dan Sejahtera (Mantra). Fokus ini tidak hanya tertuju pada sektor pangan, tetapi juga pada komoditas unggulan seperti tembakau, tebu, dan hortikultura.
Dengan mengintegrasikan antara pendekatan teknologi, bantuan input produksi, hingga pembinaan langsung ke lapangan, Pemkab Jombang berharap dapat menciptakan ekosistem pertanian yang modern, tangguh, dan berdaya saing.
Centralberitanews1.com mencatat bahwa langkah strategis ini menjadi bagian penting dalam menjaga stabilitas ekonomi daerah, memperluas lapangan kerja di pedesaan, serta memperkuat posisi Jombang sebagai salah satu daerah penghasil tembakau terbaik di Indonesia.
(Mantra)