AP2 Sultra Desak BGN Cabut Izin SPPG Laworoku yang Didirikan di Bawah Sarang Walet


Jakarta, CentralBeritaNews1.com — Lembaga Aliansi Pemuda dan Pelajar Sulawesi Tenggara (AP2 Sultra) kembali menyoroti persoalan serius terkait keberadaan Sentra Pangan dan Pemberdayaan Gizi (SPPG) yang berada di bawah naungan Yayasan Laworoku di Kecamatan Barangka, Kabupaten Muna Barat.

Dalam rilis pers resminya, Senin (6/10/2025), AP2 Sultra menilai Badan Gizi Nasional (BGN) keliru dalam menetapkan lokasi dan pengelolaan SPPG tersebut karena dinilai tidak layak dan berpotensi mengancam kesehatan masyarakat.


SPPG Disebut Berdiri di Bawah Sarang Walet dan Dekat Toko Bangunan

Ketua Umum AP2 Sultra, (nama ketua, jika ada — bisa diisi nanti) menjelaskan bahwa dapur penyedia Makanan Bergizi (MBG) bagi siswa di Kecamatan Sawerigading itu didirikan di bawah sarang burung walet dan bersebelahan langsung dengan toko bangunan yang menjual semen.

“Ini sangat tidak layak dan mencederai semangat program Makanan Bergizi (MBG) yang menjadi unggulan Bapak Presiden RI,” ujar perwakilan AP2 Sultra dalam keterangan tertulisnya.


Dugaan Salah Kelola dan Perlakuan Tidak Etis

Lebih jauh, AP2 Sultra juga menyoroti kinerja pengelola SPPG yang dinilai tidak profesional bahkan disebut telah mengeluarkan ujaran tidak pantas di sejumlah grup WhatsApp ketika dikritik.

Menurut mereka, tanggapan pengelola yang dinilai menghina dan menyerang pribadi para aktivis AP2 Sultra memperburuk citra lembaga pengelola gizi di daerah.

“Kritik kami dibalas dengan cacian dan ancaman. Ini bukan sikap seorang pengelola program nasional yang seharusnya menjadi panutan masyarakat,” tegas AP2 Sultra dalam pernyataannya.


Beberapa Siswa Dilaporkan Sakit Setelah Konsumsi MBG

AP2 Sultra juga mengklaim telah menerima laporan adanya siswa yang mengalami sakit perut usai mengonsumsi makanan dari dapur SPPG Laworoku. Bukti dugaan kejadian tersebut, kata mereka, sudah dikumpulkan sebagai bahan laporan resmi ke pihak berwenang.

“Ini bukan hanya persoalan tata letak dapur, tetapi menyangkut keselamatan dan kesehatan anak-anak kita,” tambahnya.


Desakan AP2 Sultra ke Badan Gizi Nasional

Melalui rilis persnya, AP2 Sultra mendesak Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) untuk segera:

1. Membekukan izin operasional SPPG Yayasan Laworoku, guna menghindari potensi konflik di lapangan.

2. Meninjau ulang sistem rekrutmen dan pengawasan pengelola SPPG, agar tidak menimbulkan citra buruk bagi program MBG nasional.

3. Menindak tegas pihak-pihak yang diduga mencoreng nama baik lembaga dan masyarakat, melalui sikap tidak profesional dalam pengelolaan SPPG.

4. Menjaga integritas program MBG, agar benar-benar berpihak pada anak-anak bangsa sebagaimana visi Presiden RI.


Siap Kawal Program MBG Tanpa Takut Intimidasi

AP2 Sultra menegaskan akan terus mengawal program Makanan Bergizi (MBG) di seluruh wilayah Sulawesi Tenggara. Mereka juga berkomitmen untuk tetap bersuara demi memastikan setiap rupiah anggaran publik digunakan sesuai tujuan kesejahteraan masyarakat.

“Kami tidak akan mundur walau ada tekanan dari pihak-pihak yang punya niat merusak citra program Presiden. AP2 Sultra akan terus berdiri di garda depan mengawal keadilan dan transparansi,” tegas pernyataan itu.


Tembusan Rilis: Presiden RI hingga Kepala BGN

Dalam rilis pers tersebut, tembusan juga ditujukan kepada Presiden RI, Kepala BGN RI, Kepala Regional BGN Sultra, seluruh pengelola SPPG di Sultra, serta masyarakat Sulawesi Tenggara.


Reporter: Alfin

Editor: Redaksi CentralBeritaNews1.com