Kendari, Centralberitanews1.com – Gerakan Persatuan Mahasiswa Indonesia (GPMI) menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Tenggara (Sultra), DPRD Sultra, serta di lokasi kegiatan Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadis (STQH) Nasional XXVIII Tahun 2025 yang digelar di area MTQ Kendari, Senin (6/10/2025).
Dalam aksi tersebut, massa GPMI menuntut pencopotan dan pemunduran diri Kepala Kanwil Kemenag Sultra, serta menolak kehadiran Menteri Agama dan Presiden RI di ajang STQH Nasional.
Koordinator Lapangan GPMI, Keking, menyampaikan bahwa pihaknya mendesak aparat penegak hukum untuk menindaklanjuti dugaan korupsi dalam pembangunan Asrama Haji Sultra yang disebut mangkrak dan tidak dapat dimanfaatkan.
“Kami mendesak Kakanwil agar segera mundur dan dicopot atas dugaan korupsi mangkraknya Asrama Haji yang dikerjakan tidak sesuai spesifikasi. Namun hasil pekerjaan tetap dicairkan sebesar Rp24.170.498.000 pada tahun anggaran 2022. Sekarang bangunannya tidak bisa dimanfaatkan, sementara uangnya sudah habis. Siapa yang harus bertanggung jawab kalau bukan Kakanwil Kemenag Sultra?” tegas Keking.
Ia menambahkan, Kejati Sultra harus serius menindaklanjuti kasus tersebut dan segera menetapkan tersangka.
“Dana 24 miliar itu berasal dari uang rakyat. Maka sudah sepatutnya kami menuntut kejelasan dan keadilan,” lanjutnya.
Selain dugaan korupsi, GPMI juga menyoroti dugaan pungutan liar (pungli) di MAN 1 Kendari yang disebut dilakukan dengan modus uang komite sekolah.
“Ada pungutan uang komite sebesar Rp1.860.000 per tahun dengan jumlah siswa sekitar 500 orang. Jika dikalikan, totalnya mencapai hampir Rp1 miliar setiap tahun. Komite memang ada, tapi sifatnya sukarela, tidak boleh dipatok jumlah dan waktunya. Kalau sudah ditentukan, itu termasuk pungli,” ujar Keking.
Ia juga mengutip Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016 tentang Komite Sekolah, Pasal 12, serta Pasal 423 KUHP yang melarang praktik pungutan oleh pejabat dengan penyalahgunaan kewenangan.
GPMI meminta agar Kejaksaan segera melakukan pemeriksaan dan Kakanwil Kemenag Sultra mencopot Kepala Sekolah MAN 1 Kendari.
Aksi mahasiswa ini juga merupakan bentuk tekanan moral agar pihak berwenang bertindak tegas sebelum pelaksanaan STQH Nasional.
“Kami menolak kehadiran Menteri Agama dan Presiden RI sampai Kakanwil Kemenag Sultra dicopot terkait persoalan mangkraknya Asrama Haji dan dugaan pungli di MAN 1 Kendari. Kami akan membentangkan spanduk di beberapa titik, termasuk di jalur menuju bandara dan lokasi STQH Nasional 2025 di MTQ Kendari,” tegasnya.
Keking juga menambahkan bahwa pihaknya telah menyampaikan aspirasi tersebut ke DPRD Sultra, dan dijadwalkan Rapat Dengar Pendapat (RDP) akan digelar besok bersama pihak-pihak terkait.
📰 Reporter: Alfin
📸 Editor: Redaksi Centralberitanews1.com