Pewarta: ALF – Centralberitanews1.com
Gerakan Persatuan Mahasiswa Indonesia (GPMI) menilai isu yang menyebut Koordinator Tim Tenaga Ahli (Katim Ahli) Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Prov. Sultra) terlibat monopoli proyek dan kebijakan Pemprov merupakan bentuk upaya delegitimasi yang terstruktur.
GPMI menegaskan bahwa pemberitaan yang menuding Katim Ahli ikut mengatur proyek maupun kebijakan Pemprov Sultra, adalah opini yang dibangun secara masif untuk merusak reputasi dan kredibilitas pejabat yang sah secara hukum serta memiliki peran penting dalam mengontrol kinerja para Tenaga Ahli.
Ketua Umum GPMI, Andrianto, yang akrab disapa Anthon Lakansai, menyatakan bahwa isu tersebut sengaja dimainkan untuk menciptakan celah di tengah ketat dan tegasnya kepemimpinan ASR–Hugua saat ini.
“Ada upaya yang tersistem untuk menjatuhkan kredibilitas kepemimpinan ASR–Hugua di mata masyarakat Sulawesi Tenggara,” tegas Anthon.
Ia menilai tudingan terhadap Katim Ahli merupakan bagian dari strategi membangun keraguan publik terhadap Pemerintah Provinsi Sultra sekaligus memecah belah internal pemerintahan.
Anthon juga mengingatkan bahwa di era digital seperti sekarang, masyarakat harus semakin cerdas menanggapi berbagai isu yang beredar, mengingat maraknya informasi hoaks yang kerap dimanfaatkan untuk menggiring opini publik.
